Edinburgh, Perokok tampaknya masih memiliki persepsi yang belum jelas mengenai rokok elektrik. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian melihatnya sebagai alternatif yang potensial untuk berhenti merokok, namun sebagian orang yang telah berhenti malah tergoda untuk kembali merokok.
Peneliti di Skotlandia mewawancarai 64 perokok dan menemukan sedikit 'kesepakatan' mengenai manfaat dan bahaya potensial dari rokok eletrik, yang merefleksikan perbedaan pendapat dari komunitas medis untuk kelayakan promosi rokok elektrik sebagai alternatif yang aman.
"Karena rokok eletrik relatif baru, kami baru mulai mempelajari risiko kesehatannya," ucap Amanda Amos, peneliti di Center for Population Health Sciences di University of Edinburgh Medical School, seperti dikutip dari Fox News pada Minggu (28/6/2015).
Rokok elektrik diciptakan untuk meniru rokok aslinya. Terdapat baterai dan elemen pemanas di dalamnya serta ada cartridge untuk menyimpan nikotin dan cairan lain. Hal yang memmbuat rokok berbahaya adalah asap tembakaunya dan rokok elektrik mungkin lebih aman karena tidak membakar tembakau. Meskipun demikian, nikotin dalam rokok elektrik tetaplah bersifat adiktif.
Amanda dan rekannya melakukan 12 diskusi kelompok dan 11 wawancara individu dengan perokok dan orang-orang yang telah berhenti merokok. Kebanyakan partisipan memandang rokok sebagai bentuk kecanduan dan yakin bahwa dibutuhkan tekat yang kuat untuk berhenti merokok. Hampir dari mereka semua telah mencoba rokok elektrik setidaknya sekali.
Baca juga: Tak Ingin Budayakan Merokok, Wales Larang Penggunaan Rokok Elektrik
Partisipan umumnya melihat rokok elektrik berbeda dengan produk nikotin pengganti lainnya seperti patch atau permen karet yang dibuat untuk membantu mereka berhenti merokok. Karena praktisi kesehatan umumnya memberikan alternatif nikotin tersebut untuk berhenti merokok, partisipan cenderung berpikir bahwa itu adalah produk kesehatan. Namun, berbeda dengan rokok elektrik, orang-orang masih belum jelas dengan tujuan ataupun penggunaannya yang benar. Beberapa orang melihat rokok elektrik adalah pengganti rokok yang memuaskan, sementara yang lainnya kurang menginginkannya karena mengancam niat berhenti merokok.
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa publik masih memiliki persepsi yang belum jelas tentang rokok elektrik, terdapat ambiguitas yang besar mengenai produk dan tujuan penggunaannya," ucap dr Ricardo Polosa, profesor penyakit dalam di University of Catania di Italia yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
"Sebenarnya, itu tidaklah rumit sama sekali. Rokok elektrik adalah alternatif yang lebih aman untuk merokok dan diciptakan bagi perokok yang tidak sanggup berhenti dengan metode lain," ungkap dr Ricardo.
"Meskipun penelitian terlalu kecil untuk menggambarkan kesimpulan mengenai persepsi publik terhadap rokok elektrik, penelitian bisa menunjukkan kebingungan yang ada di konsumen yang telah diamati di banyak negara," ujar dr Konstantinos Farsalinos, peneliti di Onassis Cardiac Surgery Center di Athena.
"Sayang sekali, hasil akhirnya menunjukkan bahwa perokok tidak terdorong menggunakan rokok elektrik sebagai alternatif merokok. Padahal, bagi perokok yang sulit berhenti dan tidak ingin melakukan pengobatan, rokok elektrik bisa menyelamatkan mereka," imbuh dr Konstantinos yang juga tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Sumber :http://health.detik.com/read/2015/06/28/120042/2954225/763/ilmuwan-ragukan-manfaat-rokok-elektrik